UPAYA PEMPROVSU TURUNKAN HARGA TELUR
Berita Terkait
Harga telur ayam di pasaran Sumatera Utara hingga menjelang akhir bulan Juli 2018 mencapai Rp. 1.438 per butir. Menurut data perkembangan harga Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara sejak Bulan Juni 2018 harga rata-rata telur ayam adalah Rp. 1.300 per butir, padahal harga telur ayam pada bulan-bulan sebelumnya dari Bulan Januari – Mei 2018 rata-rata harga telur ayam hanya di kisaran harga Rp. 1.200 per butir, sehingga terpantau adanya tren kenaikan harga telur ayam di tiap bulannya.
Meskipun harga telur ayam untuk wilayah Provinsi Sumatera Utara dan Aceh naik secara signifikan, tetapi harga telur ayam tersebut masih di bawah harga telur ayam rata-rata di tingkat Nasional, sebab tingkat kenaikan harga telur ayam yang terjadi di Sumatera Utara tidak setinggi kenaikan harga telur ayam di Jakarta.
Analisis Permasalahan
Kenaikan harga telur sejak Bulan Juni 2018 disebabkan oleh situasi memasuki hari besar keagamaan, karena biasanya menjelang hari raya harga-harga kebutuhan pokok akan naik, sehingga kenaikan harga telur ayam di Bulan Juni 2018 tersebut tadinya dianggap wajar.
Namun berdasarkan hasil survey kenaikan harga telur tersebut berlanjut sampai dengan sekarang dengan posisi harga rata-rata di pasar-pasar Provinsi Sumatera Utaramencapai Rp. 1.438 per butir, bahkan kenaikan harga telur ini juga merata ke Provinsi lain dengan harga tertinggi di Pulau Jawa.
Menurut kondisi existing Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara bahwa ketersediaan telur ayam hingga Juni 2018 mencapai 82.902,75 ton, sementara kebutuhan untuk konsusmi sebanyak 56.936,83 ton, berarti surplus telur ayam sebanyak 25.965,96 ton. Dengan jumlah surplus yang cukup banyak itu akhirnya menimbulkan pertanyaan di kalangan akademisi, praktisi dan masyarakat umum di Sumatera Utara, kenapa harga telur mahal di Sumatera Utara padahal ketersediaannya cukup banyak?
Solusi dan Aksi
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara melakukan Rapat Koordinasi bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara, Biro Perekonomian Provsu, Kepala Kantor Komisi Pengawasan dan Persaingan Usaha (KPPU), Ketua Forum Perunggasan (Forgas) dan pengurus gabungan pakan ternak pada tanggal 26 Juli 2018 di Ruang Rapat Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara untuk membahas ketersediaan dan Perkembangan Harga Telur Ayam di Sumatera Utara.
Pada rapat koordinasi tersebut terungkaplah fakta bahwa penyebab kenaikan harga telur ayam di Sumatera Utara antara lain:
- Permintaan telur ayam dari Jakarta sangat tinggi
Pedagang telur di Sumatera Utara pada Juni hingga menjelang akhir Juli 2018 ini banyak mengirim stock telurnya ke Provinsi DKI Jakarta. Menurut informasi di Jakarta sedang berlangsung aksi program pembagian makanan sehat kepada warga, yang salah satu komoditi utamanya adalah telur, dengan pola satu kg telur untuk tiap rumah tangga miskin. Hal ini yang menjadi penyebab utama harga telur di Sumut melambung tinggi.
- Adanya larangan penggunaan antibiotik pada ayam, hal ini mempengaruhi pertumbuhan ayam ke depannya, dengan tidak diberikan antibiotik maka waktu mulai bertelur ayam akan semakin lama, sehingga produksi akan terganggu.
- Adanya kenaikan harga pakan ternak antara Rp. 100 s/d Rp. 200 per Kg.
- Mata rantai perdagangan telur ayam mulai dari kandang peternak hingga ke pasar sangatlah panjang.
Sebagai upaya untuk menurunkan harga telur ayam di Sumatera Utara, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan sebagai leading sector akan bekerja sama dengan instansi terkait lainnya untuk melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
- Rapat Koordinasi lanjutan dengan Instansi terkait Ketahanan Pangan membahas aksi penurunan harga telur ayam
- Tetap melakukan koordinasi dengan Provinsi tetangga yang merupakan target pasar telur ayam kita untuk melakukan koreksi harga secara rutin
- Jika dalam beberapa hari ke depan harga telur ayam di pasaran Sumatera Utara tidak bergerak turun, maka Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara bersama satgas pangan, BULOG serta Forgas akan melakukan Operasi Pasar (OP) telur.
Komentar Facebook