Penyusunan Neraca Pangan DKPP Tahun Anggaran 2021

Berita Terkait

• PEMPROV SUMUT SERAHKAN BANTUAN BERAS UNTUK KORBAN ERUPSI SINABUNG
• SUCCESS STORY
• Gubernur Panen dan Makan Jagung Bersama Petani 0 15.Nov

Untuk meningkatkan pemahaman aparat Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara dalam meyusun Neraca Pangan Wilayah di daerah,  Dinas Ketahanan  Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Sumatera Utara melaksanakan pertemuan  Penyusunan Neraca Pangan Tahun Anggaran 2021 yang dihadiri masing – masing 1 (satu) orang staf yang menangani ketersediaan pangan dari 33 kabupaten/kota dan satu  orang enumerator dari 13 kabupaten/kota se- Sumatera Utara.

Acara ini di buka oleh Kepala Dinas DKPP yang diwakili Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Ibu  Dr. Ir. Nurhaida, MM. Dalam sambutan Kepala Dinas DKPP menyatakan, sebagai aparat yang menangani ketahanan pangan di daerah, para peserta ditugasi untuk memantau kinerja penyediaan pangan strategis, menganalisis kecukupannya, mengenali potensi hambatan yang akan terjadi di daerah dan memfasilitasi upaya-upaya untuk mengatasinya sehingga pasokan pangan strategis dapat terselenggara dengan lancar dari waktu ke waktu. Upaya-upaya tersebut dapat berupa kebijakan dan kegiatan yang terkait dengan produksi, perdagangan atau pengadaan dan pengelolaan cadangan pangan.

“Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut saudara-saudara harus mampu mengumpulkan informasi dan menguasai berbagai metode analisis sehingga dapat memperkirakan ada tidaknya masalah dalam penyediaan pangan strategis untuk mencukupi kebutuhan pangan di wilayah masing-masing. Informasi yang dihasilkan melalui analisis tersebut sangat diperlukan sebagai basis perumusan kebijakan dan program. Oleh sebab itu akurasi data dan kualitas hasil analisis sangat menentukan efektivitas kebijakan dan program dimaksud,” kata Nurhaida di Aula Dinas DKPP yang beralamat di Jl. Jend. Gatot Subroto Km. 7 No. 255. Medan pada Senin, 25  Oktober  2021

“Situasi ketersediaan pangan wilayah antara lain tercermin dari jumlah ketersediaan pangan yang digambarkan dari tingkat ketersediaan pangan strategis yang digunakan sebagai salah satu acuan dalam perencanaan kebijakan penyediaan kebutuhan pangan dan gizi penduduk menuju kemandirian dan kestabilan pangan.” sambungnya.