Ada 10 Ribu Asuransi Sapi, Baru 3 Ribu Mendaftar

Berita Terkait

• SOSIALISASI IMPLEMENTASI TRANSAKSI NON TUNAI DI OPD DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN PROVSU
• Panen Kegiatan OPAL
• ASN Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara Tingkatkan Kebersamaan lewat acara OUTBOUND……

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Pemprov Sumut Dahler (tengah) di ruang Pressroom Pemprov Sumut Lantai I Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, Selasa (31/10).

MEDAN, TRIBUN – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Pemprov Sumut Dahler mengatakan, pemerintah pusat telah menyediakan asuransi bagi para peternak sapi di Sumut.

Pemerintah usat mengalokasikan asuransi untuk 10 ekor sapi untuk Sumut pada tahun ini. Sampai sekarang, ada 3 ribu ekor ternak yang sudah berasuransi.

Dahler membantah pihaknya kurang menyosialisasikan program ini sehingga masih 3 ribu sapi yang berasuransi.

“Mungkin ada peternak yang tidak tertarik, atau mungkin karena mencari Rp40 ribu itu sangat sulit,” kata Dahler di ruang Pressroom Pemprov Sumut Lantai I Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, Selasa (31/10).

Dahler mengatakan, asuransi ini akan melindungi peternak bila sapi mati ataupun hilang. Pemerintah pusat bekerjasama dengan PT Jasindo meluncurkan program ini.

Dahler menjelaskan, total premi tiap ekor sapi senilai Rp 200 ribu untuk gunakan sebagai asuransi perlindungan kehilangan dan kematian.

Pemerintah menganggarkan subsidi senilai Rp 160 ribu untuk untuk setiap ternak per tahunnya. Sehingga peternak hanya membayar premi Rp 40.000.

“Selebihnya disubsidi oleh pemerintah,” kata Dahler.

Dahler menambahkan, asuransi ternak akan memberikan berbagai manfaat. Di antaranya ganti rugi kehilangan dan kematian.

Bila sapi mati, kata Dahler, penyedia jasa asuransi akan membayar ganti rugi senilai Rp 10 juta per ekor. Sedangkan untuk kasus kehilangan bakal memperoleh Rp 7 juta per ekor.

Untuk menjadi peserta asuransi, peternak wajib memenuhi beberapa syarat. Di antaranya yakni usia sapi minimal dua tahun, kemudian terdaftar sebagai peserta program Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB).(nan)